Ada Apa ini?!!. BUPATI, Kadis, Bahkan Sampai Camat, Lamsel- Tidak Ngantor Selama 6 Hari. APH dan BPK, Harus Audit.

LAMPUNG SELATANBlbnewstv.com. | Seluruh Pejabat teras dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) diduga ‘jalan-jalan’ ke Yogyakarta dengan alasan untuk gelar rapat koordinasi (Rakor).

Dari penelusuran dan informasi yang didapat, untuk dapat memastikan tentang dugaan para pejabat Lamsel yang jalan-jalan ke Yogyakarta tersebut, mulai dari Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda) Asisten, Kepala Dinas, Kepala Badan hingga Camat tampak pejabat teras tidak ada dikantor, bahkan jadual harian kegiatan juga tidak ada, Rabu (2/8/2023).

Diketahui, rombongan para pejabat teras berangkat menggunakan jasa tour and travel bus wisata, mereka berangkat menggunakan kendaraan 2 unit Bus Wisata, pelaksanaan sesuai rundown yang didapat dari tanggal 2 hingga 6 Agustus 2023.

Hal tersebut mendapat tanggapan dari Nasrulloh selaku Panglima LSM GMBI Lampung Selatan. Menurut Panglima, pihaknya sangat menyayangkan para pejabat teras di Lampung Selatan pergi ke Yogyakarta hanya untuk menggelar rakor bulanan.

“Ke Jogja hanya untuk rakor, Ini bukan tentang rakornya, akan tetapi dugaan jangan-jangan ini hanya untuk pelesiran alias jalan-jalan yang dibungkus dengan ‘Rakor’, jika benar artinya dapat menghamburkan anggaran negara saja,” tegas Panglima GMBI Lampung Selatan kepada media, Jum’at (4/8/2023).

Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan saat ini penyerapan anggarannya masih terbilang rendah, akan tetapi pejabatnya malah asik jalan-jalan dibungkus rakor kedaerah Yogyakarta selama 6 hari.

Hal itu kata Pria asal Kecamatan Penengahan Lamsel ini, jika melihat rundown hari pertama tiba di Jogja pada Kamis (3/8/2023) para pejabat akan melakukan rekreasi ke Merapi Jeep Lava Adventure, kemudian malamnya baru mereka melakukan rakor dan tidur dihotel mewah.

“Jika hanya rakor, kenapa sampai beberapa hari disana, bahkan kami lihat mereka menginap di hotel mewah yakni ‘Gran Zuri Malioboro Yovyakarta’ yang permalam jika melihat dari geogle mencapai atau menghabiskan dana kisaran 600 ribu lebih. Dan itu belum yang lain-lainya,” tambah Nasrulloh.

Dia juga memaparkan dalam paket wisata sesuai rundown tersebut penginapannya memiliki 2 kamar tidur dengan jumlah yang menginap yakni sebanyak 105 orang. Tentunya itu pengeluaran anggaran yang banyak dan hanya menghamburkan anggaran apabila hanya untuk rakor.

“Rakor apa jalan-jalan? Kok minepnya mencari yang mewah, jangan – jangan Ini adalah cermin pejabat Lampung Selatan yang suka jalan-jalan atau menghabiskan anggaran, sebab kami menduga biasanya mereka pasti masukan ke Spj dengan dalih Perjalanan Dinas nantinya?,” terangnya.

Kemudian kata dia, pihanya meminta anggaran mereka dapat dilakukan audit, jangan sampai anggaran negara terbuang karena hasrat pejabat untuk jalan-jalan dibungkus dengan rakor.

“Kami minta APH dan BPK Lampung dapat turun melakukan audit terhadap kegiatan rakor yang selama 6 hari, jangan sampai hanya rakor menghabiskan dana ratusan juta lebih,” tutupnya.

Sementara itu, untuk memastikan kegiatan tersebut dan dana yang dipergunakan melalui anggaran APBD atau pribadi, sayangnya saat dikonfirmasi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) Thamrin melalui pesan WhatsAppnya, meski status terbaca, namun hingga kini tidak ada jawaban. (Red..)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *