Enjang Tedi : Kunjungi Kediaman Korban Pembunuhan Dibawah Umur, Harus Segera di Lakukan Observasi Evaluasi Bimbingan Psikologi.

Enjang tedi : harus segera di lakukan observasi evaluasi atau bimbingan psikologi

GARUTBlbnewstv.com | Anggota Dewan Prov Fraksi PAN Enjang tedi mengunjungi kediaman korban dan bersilaturahmi dengan orang tua korban pembunuhan di bawah umur. Dalam lawatannya di dampingi oleh kepala desa Leuwigoong dan perangkat desa Leuwigoong kecamatan Leuwigoong Kabupaten Garut serta dewan redaksi blbnewstv, diterima oleh keluarga korban yaitu orang tua korban (Agum Gumelar) Jumat 10 November 2023 jam 17.00. dengan keadaan rumah yang sangat sederhana terlihat jelas oleh Enjang tedi.

Dalam beberapa sesi perbincangan Enjang tedi menanyakan kronologis awal kejadian sampai kejadian, sambil geleng-geleng kepala dan mata berkaca kaca Enjang tedi mendengarkan seluruh kronologis kejadian dari awal sampai akhir. “Sungguh tak di sangka anak masih di bawah umur yakni usia 13 tahun membunuh dengan sadis”. Entah pikiran apa yang merasuki akal anak ini. Hingga berkelakuan sadis menghabisi teman sepermainan nya. Dalam kesempatan itu pula Enjang tedi menanyakan “sudah ada berapa instansi yang turun?”

Jawab orang tua korban ada dari kemenag Garut, ibu camat, BAZNAS kabupaten Garut, dan KPAI Jawa Barat.

Evaluasi observasi serta tindakan pencegahan harus segera di lakukan.

Dalam beberapa sesi wawancara Enjang tedi berharap agar segera di upayakan untuk melakukan observasi dan evaluasi agar kejadian ini tidak terulang kembali. dan saya mengajukan ke beliau Bila perlu di sekolah-sekolah yang bernaung di Disdik atau kemenag harus diadakan IHT dan asesment di dampingi oleh para psikolog, karena pergaulan di luar sulit terkontrol dan sependapat dengan kepala desa Leuwigoong.

Enjang tedi berharap psikologi anak bisa terkontrol setelah mendapat bimbingan dari para psikolog di sekolah. Minimal karakter anak akan terlihat dan terpantau ketika shering yang di wakili oleh dewan redaksi blbnewstv dan kami pun menyarankan agar segera di agendakan program asesment dan IHT untuk siswa dari tingkat SD sampai perti, karena mendengar dari orang tua korban kronologis sangat miris, pelaku mengajak korban lalu setelah korban di habisi pelaku seolah tidak punya rasa bersalah atau mengakui perbuatannya, bahkan ketika di tanya orang tua korban pelaku dingin menjawab pertanyaan – pertanyaan korban, bahkan sampai ikut mencari korban, Sudah di luar nalar.

Dan semoga ada langkah-langkag kongkrit dan mendapat perhatian khusus dari para pemangku kebijakan, serta langkah yang tepat untuk mencegah hal ini terjadi. Dan semoga kasus-kasus seperti perundungan(bully) sampai tindak pembunuhan sadis yang dilakukan anak-anak usia sekolah tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Sumber: blbnewstv biro Garut

Editor: (Yoni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *